Langsung ke konten utama

FAKTOR PENULARAN PENYAKIT MALARIA DI INDONESIA

 FAKTOR PENULARAN PENYAKIT MALARIA DI INDONESIA

Disusun oleh : Adinda AvianaRizq Aldiaz

ABSTRACT

 Malaria is a desease of global importance that results in 300-600 million cases annually and an estimated 2.2 billion people are at risk of infection. Earlier theories were that malaria was caused by bad air. Therefore to identify risk factors that influence the causes of malaria, I do a research journals that say the parasites in the blood were first seen in 1880 by French army surgeon Alphone Laveran. He is immediately realized that parasites rather than bacteria were responsible for the disease. Malaria parasites are microorganism that belong to the genus Plasmodium. The parasites typically is transmitted to people by mosquitoes belonging to the genus Anopheles. 

Keywords : Malaria, cause malaria, transmitted Malaria

ABSTRAK

 Malaria merupakan penyakit yang penting secara global yang menghasilkan 300-600 juta kasus setiap tahun dan sekitar 2,2 miliar orang beresiko terinfeksi. Teori sebelumnya menyatakan bahwa malaria disebabkan oleh udara yang buruk. Maka dari itu untuk mengetahui factor resiko yang mempengaruhi terjadinya malaria, dilakukan telaah jurnal penelitian yang menyatakan bahwa parasit dalam darah pertama kali ditemukan pada tahun 1880 oleh ahli bedah tentara Perancis Alphone Laveran. Dia menyadari bahwa parasit lebih bertanggung jawab terhadap penyakit daripada bakteri. Parasit malaria adalah mikroorganisme dari genus Plasmodium. Parasit ini ditularkan kepada manusia oleh nyamuk dari genus Anopheles.

Kata kunci : Malaria, Penyebab Malaria, Penularan Malaria.

Pendahuluan

 Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di Negara Tropis. Terdapat 4 jenis malaria pada manusia, diantaranya adalah Plasmodium malaria, Plasmodium Vivax, Plasmodium Falciparum, dan yang terakhir Plasmodium Ovale. Dari keempat jenis tersebut, 95% disebabkan oleh Plasmodium Vivax dan Plasmodium Falciparum. Plasmodium Vivax dapat mencapai 80% dan yang paling luas distribusinya di daerah tropis. Subtropis, dan yang beiklim sedang. Prevalensi plasmodium vivax di Indonesia sekitar 40%–70%. (1)

 Di Indonesia penyakit malaria merupakan masalah kesehatan yang penting, khususnya di luar Jawa-Bali. Provinsi Bengkulu merupakan daerah transmigrasi di luar Jawa-Bali yang merupakan daerah endemis terhadap penyakit malaria. Dari 34 puskesmas yang ada, 19 puskemas dinyatakan daerah endemis malaria dengan jumlah desa endemis seluruhnya 170. Malaria di kabupaten Bengkulu ini berada di urutan ke-2 dari 10 urutan masalah kesehatan yang di prioritaskan.indikasi adanya proses penularan yang ditandai dengan kecenderungan peningkatan kasus setiap tahunnya dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adanya tersangka vector dan tempat perindukan nyamuk. Beberapa tempat perindukan nyamuk tersebut diantaranya adalah genangan air, sawah, irigasi, rawa dan sebagainya. Nyamuk Anopheles yang telah ditemukan kontak dengan manusia di Lampung Selatan antara lain A. sundaicus, A. subpictus, A. vagus, A. indefinitus, A. nigerrimus, A. peditaeniatus, A. kochi, A. Barbirostris, A. annullaris, A. separatus, A. tessellatus, dan A. aconitus. (2)

 Sektor kesehatan merupakan salah satu sector yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, sehingga antisipasi perubahan iklim terhadap sector kesehatan di Indonesia dan lingkungannya merupakan hal yang sangat penting. Di Indonesia factor iklim berpengaruh terhadap resiko penularan penyakit tular vector seperti demam berdarah dan malaria. Model matematisnya menunjukkan bahwa peningkatan suhu global 3’C menjelang tahun 2100 dapat meningkatkan pe- nyakit malaria 50-80 juta per tahun. (2)

 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Anopheles sp yang tertangkap di kecamatan Rajabasa didominasi oleh nyamuk An. Sundaicus. Banyaknya penemuan ini dipengaruhi oleh kondisi geografis kecamatan Rajabasa tersebut yang berada di sepanjang pinggir pantai mempengaruhi tingginya kepadatan nyamuk di kecamatan tersebut, dan mendukung munculnya tempat perindukan yang sesuai untuk nyamuk berkembang biak yang didominasi dengan bekas pertambakan udang, muara sungai, dan genangan-genangan air. (3)

 Oleh karena itu, pencegahan terhadap factor-faktor tersebut sangatlah diperlukan untuk setidaknya meminimalisirkan penyakit malaria tersebut, diantaranya adalah dengan memakai kelambu berinsektida untuk menutupi ranjang, menggunakan pakaian atau selimut yang bias menutupi kulit tubuh, membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate, menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi jentik-jentik nyamuk, memakai losion anti serangga, memakai obat nyamuk bakar, dan rutin melakukan fogging. Dapat juga dilakukan dengan membuat aplikasi game edukasi agar anak-anak dapat dengan mudah memahami bahayanya penyakit malaria ini. (4)

Metode 

 Metode yang dilakukan dalam penulisan artikel ini adalah telaah terhadap naskah atau literatur review pada jurnal yang dapat diakses melalui google scholar. Jurnal yang djadikan sebagai referensi sebanyak empat referensi artikel jurnal, 

Hasil dan Pembahasan

 Banyak factor yang menimbulkan terjadinya penyakit malaria, diantaranya adalah factor iklim, factor kondisi geografis, dan factor lingkungan. Dari beberapa factor tersebut factor lingkungan dirasa yang paling penting untuk diperhatikan, karena masih banyak masyarakat-masyarakat yang tinggal di sepinggir pantai dan tempat-tempat yang menjadi perindukan nyamuk seperti di Bengkulu. 

 Beberapa aspek yang diteliti adalah factor-faktor perindukan nyamuk dan berbagai jenis nyamuk Anopheles yang menjadi penyebab munculnya penyakit malaria ini. Di Lampung Selatan sendiri terdapat banyak jenis nyamuk penyebab terjadinya malaria. Sehingga hal ini menjadi aspek penelitian factor resiko malaria sendiri.

 Sehingga dapat diketahui bahwa factor lingkungan sangat berpengaruh terhadap munculnya malaria ini. Genangan-genangan air, sawah, irigasi, dan rawa-rawa adalah contoh dari beberapa factor lingkungan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah ini lebih rentan terkena penyakit malaria.

Simpulan dan Saran

Simpulan

 Banyak factor yang berpotensi menyebabkan malaria. Factor resiko malaria diantaranya adalah genangan-genangan air, sawah, irigasi, rawa-rawa dan kondisi geografis yang menyebabkan munculnya nyamuk Anopheles di masyarakat. 

 Kurangnya bantuan pemerintah diduga sebagai penyebab terjadinya malaria di Indonesia. Begitu juga dengan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang rendah sehingga menyebabkan masyarakat itu sendiri rentan terkena penyakit malaria.

Saran

 Diperlukan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan untuk mencegah terjadinya malaria, seperti rutin mencuci bak mandi, melakukan fogging dan memperhatikan keadaan sebelum tidur sehingga nyamuk tidak bisa menularkan parasitnya kepada masyarakat.

 Diperlukan juga tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya malaria di masyarakat. Dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan ataupun membuat aplikasi game edukasi agar masyarakat lebih mudah dan lebih ingin untuk mencegah terjadinya malaria di lingkungan mereka.

Daftar Pustaka

 1. Handayani L, Pebrorizal S. Faktor Risiko Penularan Malaria Vivax. Ber Kedokt Masy. 2008;24(1):38–43. 

2. Iklim H, Nyamuk Anopheles dan Kejadian Penyakit Malaria SUWITO K, Kesumawati Hadi U, Sigit SH, Supratman Sukowati D, Tinggi Kesehatan Abdi Nusa Pangkalpinang S, et al. Hubungan Iklim, Kepadatan Nyamuk Anopheles dan Kejadian Penyakit Malaria. J Entomol Indon. 2010;7(1):42–53. 

3. Pratama GY. Nyamuk Anopheles Sp Dan Faktor Yang Mempengaruhi Di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. J Major [Internet]. 2015;4(1):20–7. Available from: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/496

4. Mahafi AG, Hermawan G. Game Edukasi Penyakit Malaria Dan Cara Pencegahannya. J Ilm Komput dan Inform [Internet]. 2013;2(2):19–26. Available from: http://komputa.if.unikom.ac.id/jurnal/game-edukasi-penyakit-malaria.1a


 ----- CATATAN EDITOR -----

Bagaimana pendapat kamu tentang tulisan ini?

Kalo ada diantara kamu yang mau ngobrol atau diskusi

dengan Adinda terkait topik ini,

silahkan tinggalkan komentar dibawah artikel ini ya.

-------------------------------------

Author: Adinda Avianarizq Aldiaz































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaizen (改善): Filosofi Perbaikan Berkelanjutan dari Jepang

--------------------- Oleh : Didi Khaerudin --------------------- Pada umumnya, banyak orang mengabaikan kelemahan diri dan berusaha menutupinya dengan kekuatan atau kelebihan yang dimiliki, seolah dengan begitu kelemahan tersebut tidak akan lagi menjadi masalah penting. Setiap orang pada dasarnya harus bisa menerima kenyataan bahwa mereka terlahir dengan adanya kelemahan atau kekurangan pada dirinya, tinggal bagaimana kekurangan yang ada agar tidak merugikan diri lebih jauh lagi. -- “Orang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin” *** Hallo teman-teman , pada kesempatan ini saya akan mengulas sebuah filosofi yang disebut dengan Kaizen, tulisan/karakter kanji dalam bahasa Jepangnya kurang lebih seperti ini: Kaizen (改善). Kaizen merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang bermakna "perbaikan berkelanjutan atau perbaikan yang berkesinambungan ( continuous improvement )". Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya berfokus pad...

YUK KENALI APA ITU CACAR MONYET (MONKEY POX)

 Cacar monyet atau monkey pox merupakan penyakit infeksi akibat Monkeypox virus (MPXV) yang mana penularan penyakit ini dapat melalui binatang (Zoonosis). Penyakit ini pertama kali ditemukan 1958, lalu ditemukan kasus pertama kali menginfeksi manusia yaitu di tahun 1970 di Kongo. Saat ini Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah menyatakan bahwa cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global. Pada akhir bulan Juli, jumlah kasus cacar monyet telah mencapai 16 ribu dan telah tersebar di 75 negara dengan lima kasus kematian akibat penyakit ini. Setelah melakukan pertemuan pada 21 Juli lalu, WHO menilai cacar monyet memiliki risiko moderat secara global dan ada resiko penyebaran secara internasional, maka dari itu WHO menetapkan bahwa virus ini menjadi masalah kedaruratan kesehatan global. Di Indonesia sendiri kasus cacar monyet ditemukan untuk pertama kali pada tanggal 20 Agustus di DKI Jakarta. Seorang pria yang berusia 27 tahun asal...

PENYAKIT PNEUMONIA PADA MASYARAKAT INDONESIA

MEMBAHAS TENTANG PENYAKIT PNEUNOMIA PADA MASYARAKAT INDONESIA Disusun oleh Ahmad Fajar Rizki ABSTRAK Pneumonia merupakan penyakit yang menyebabkan kematian pada balita dan masyarakat umum di dunia,karena kurangnya tenaga medis di pelayanan kesehatan dibanding jumlah penderita pneunomia. Pneumonia juga disebabkan dari infeksi pada alveoli dan ujung brankiol. Di Indonesia sendiri pada tahun 2007 menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebutkan kematian balita Indonesia 15,5 % atau 5,9 juta. Variabel independen yang mempengaruhi karakter individunya, lingkungan fisik rumah, perilaku penggunaan bahan bakar dan merokok. Lalu dilakukan penelitian yang bertujuan mengembangkan sistem pendukung keputusan kelompok untuk diagnosis pneumonia pada pasien. Sistem ini dibuat guna membantu tenaga medis dalam mendiagnosa pasien pneunomia, meminimalisir tingkat keterlambatan ketika perawatan untuk pasien dan juga tidak terjadi kesalahan pada pemberian antibiotik kepada pasien. Dari hasil diatas b...